kecilkan semua  

Teks -- Wahyu 11:12-19 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
11:12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka. 11:13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga. 11:14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.
Sangkakala yang ketujuh Nyanyian puji-pujian para tua-tua
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." 11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah, 11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja 11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." 11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL

Catatan Kata/Frasa
Hagelberg

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Utley , Topik Teologia , TFTWMS

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Why 11:15 - MALAIKAT YANG KETUJUH MENIUP. Nas : Wahy 11:15 Suara sangkakala yang ketujuh memberitakan suatu pengumuman bahwa dunia telah menjadi kerajaan Kristus, dan Ia akan memerintah seb...

Nas : Wahy 11:15

Suara sangkakala yang ketujuh memberitakan suatu pengumuman bahwa dunia telah menjadi kerajaan Kristus, dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya

(lihat cat. --> Wahy 20:4;

[atau ref. Wahy 20:4]

Yeh 21:26-27; Dan 2:44; 4:3; 6:27; Za 14:9). Dengan kata lain, sangkakala yang ketujuh menyangkut peristiwa-peristiwa yang berlangsung sampai kedatangan Kristus kembali, termasuk tujuh cawan hukuman (mulai pasal Wahy 16:1-21). Bunyi sangkakala ketujuh itu diikuti dengan suatu perikop sisipan yang menyatakan beberapa peristiwa berkenaan dengan masa kesengsaraan (Wahy 12:1-15:4).

Full Life: Why 11:16 - KEDUA PULUH EMPAT TUA-TUA. Nas : Wahy 11:16 Kedua puluh empat tua-tua itu bernubuat tentang apa yang akan terjadi pada kedatangan Kristus. Bangsa-bangsa akan menjadi marah (a...

Nas : Wahy 11:16

Kedua puluh empat tua-tua itu bernubuat tentang apa yang akan terjadi pada kedatangan Kristus. Bangsa-bangsa akan menjadi marah (ayat Wahy 11:18), orang-orang mati akan dihakimi (ayat Wahy 11:18) dan Allah akan membinasakan mereka yang membinasakan bumi, yaitu mereka yang jahat (bd. Wahy 19:20-21).

Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...

Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.

Jerusalem: Why 11:12 - orang-orang itu mendengar Var: aku mendengar.

Var: aku mendengar.

Jerusalem: Why 11:13 - tujuh ribu Lambang berupa itu berarti: jumlah besar (1.000) orang dari semua (7) golongan.

Lambang berupa itu berarti: jumlah besar (1.000) orang dari semua (7) golongan.

Jerusalem: Why 11:14 - -- Penggambaran yang terputus dalam Wah 9:21, sekarang diteruskan. Bencana kedua dilukiskan dalam Wah 9:15-19.Bencana ketiga ialah jatuhnya Babel (Roma) ...

Penggambaran yang terputus dalam Wah 9:21, sekarang diteruskan. Bencana kedua dilukiskan dalam Wah 9:15-19.Bencana ketiga ialah jatuhnya Babel (Roma) yang disajikan dalam bab 17.

Jerusalem: Why 11:17 - yang sudah ada Sejumlah naskah menambah: dan yang datang.

Sejumlah naskah menambah: dan yang datang.

Jerusalem: Why 11:19 - -- Bait Suci di sorga ini bukan Bait Allah di Yerusalem, Wah 11:1-2. Di dalamnya terdapat tabur, Kel 25, perjanjian yang baru, kediaman Allah di tengah-t...

Bait Suci di sorga ini bukan Bait Allah di Yerusalem, Wah 11:1-2. Di dalamnya terdapat tabur, Kel 25, perjanjian yang baru, kediaman Allah di tengah-tengah umatNya untuk selama-lamanya, bdk 2Ma 2:5-8; Wis 9:8.

Ende: Why 11:15 - -- Pernjataan ajat ini tentu mengenai achir zaman, bila segala musuh keradjaan Allah nampak dikalahkan untuk selama-lamanja.

Pernjataan ajat ini tentu mengenai achir zaman, bila segala musuh keradjaan Allah nampak dikalahkan untuk selama-lamanja.

Ende: Why 11:16-18 - -- Upatjara sjukur dan kegembiraan didalam surga langsung berlawanan dengan pesta "penduduk-penduduk dunia" dalam Wah 11:10. Ibaratnja: Betapapun keberan...

Upatjara sjukur dan kegembiraan didalam surga langsung berlawanan dengan pesta "penduduk-penduduk dunia" dalam Wah 11:10. Ibaratnja: Betapapun keberanian kedjahatan, kemenangan tetap ada pada pihak Allah.

Ref. Silang FULL: Why 11:12 - ke mari // diselubungi awan · ke mari: Wahy 4:1 · diselubungi awan: 2Raj 2:11; Kis 1:9

· ke mari: Wahy 4:1

· diselubungi awan: 2Raj 2:11; Kis 1:9

Ref. Silang FULL: Why 11:13 - gempa bumi // lalu memuliakan // di sorga · gempa bumi: Wahy 6:12; Wahy 6:12 · lalu memuliakan: Wahy 14:7; 16:9; 19:7 · di sorga: Wahy 16:11

· gempa bumi: Wahy 6:12; [Lihat FULL. Wahy 6:12]

· lalu memuliakan: Wahy 14:7; 16:9; 19:7

· di sorga: Wahy 16:11

Ref. Silang FULL: Why 11:14 - segera menyusul · segera menyusul: Wahy 8:13; Wahy 8:13

· segera menyusul: Wahy 8:13; [Lihat FULL. Wahy 8:13]

Ref. Silang FULL: Why 11:15 - meniup sangkakalanya // terdengarlah suara-suara // yang diurapi-Nya // sampai selama-lamanya · meniup sangkakalanya: Mat 24:31; Mat 24:31 · terdengarlah suara-suara: Wahy 16:17; 19:1 · yang diurapi-Nya: Wahy 12:10 ·...

· meniup sangkakalanya: Mat 24:31; [Lihat FULL. Mat 24:31]

· terdengarlah suara-suara: Wahy 16:17; 19:1

· yang diurapi-Nya: Wahy 12:10

· sampai selama-lamanya: Mazm 145:13; Dan 2:44; 7:14,27; Mi 4:7; Za 14:9; Luk 1:33

Ref. Silang FULL: Why 11:16 - empat tua-tua // mereka, tersungkur · empat tua-tua: Wahy 4:4; Wahy 4:4 · mereka, tersungkur: Wahy 4:10; Wahy 4:10

· empat tua-tua: Wahy 4:4; [Lihat FULL. Wahy 4:4]

· mereka, tersungkur: Wahy 4:10; [Lihat FULL. Wahy 4:10]

Ref. Silang FULL: Why 11:17 - mengucap syukur // Yang Mahakuasa // sudah ada // mulai memerintah · mengucap syukur: Mazm 30:13 · Yang Mahakuasa: Wahy 1:8; Wahy 1:8 · sudah ada: Wahy 1:4; Wahy 1:4 · mulai memerintah: Wah...

· mengucap syukur: Mazm 30:13

· Yang Mahakuasa: Wahy 1:8; [Lihat FULL. Wahy 1:8]

· sudah ada: Wahy 1:4; [Lihat FULL. Wahy 1:4]

· mulai memerintah: Wahy 19:6

Ref. Silang FULL: Why 11:18 - telah marah // orang-orang mati // hamba-hamba-Mu, nabi-nabi // orang-orang besar · telah marah: Mazm 2:1 · orang-orang mati: Wahy 20:12 · hamba-hamba-Mu, nabi-nabi: Wahy 10:7 · orang-orang besar: Wahy 19...

· telah marah: Mazm 2:1

· orang-orang mati: Wahy 20:12

· hamba-hamba-Mu, nabi-nabi: Wahy 10:7

· orang-orang besar: Wahy 19:5; [Lihat FULL. Wahy 19:5]

Ref. Silang FULL: Why 11:19 - Bait Suci // tabut perjanjian-Nya // deru guruh // es lebat · Bait Suci: Wahy 15:5,8 · tabut perjanjian-Nya: Kel 25:10-22; 2Taw 5:7; Ibr 9:4 · deru guruh: Wahy 4:5; Wahy 4:5 · es leb...

· Bait Suci: Wahy 15:5,8

· tabut perjanjian-Nya: Kel 25:10-22; 2Taw 5:7; Ibr 9:4

· deru guruh: Wahy 4:5; [Lihat FULL. Wahy 4:5]

· es lebat: Wahy 16:21

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Why 11:12 - -- 11:12 Dan orang-orang itu mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka: "Naiklah kemari!"415 Lalu naiklah mereka ke langit, diselubun...

11:12 Dan orang-orang itu mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka: "Naiklah kemari!"415 Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Waktu mereka diangkat ke surga mereka diselubungi awan, sama seperti kenaikan Tuhan Yesus. Sekali lagi ada kesamaan antara umat Allah yang bersaksi dan Tuhan Yesus, suatu kesamaan yang memungkinkan keberhasilan pelayanan mereka, yang baru nyata dalam ayat yang berikut.

Hagelberg: Why 8:7--11:19 - -- 2. Ketujuh Sangkakala (8:7-11:19) Beasley-Murray356 menguraikan bahwa hukuman ketujuh sangkakala sejajar dengan kesepuluh tulah dalam Keluaran 7-11. H...

2. Ketujuh Sangkakala (8:7-11:19)

Beasley-Murray356 menguraikan bahwa hukuman ketujuh sangkakala sejajar dengan kesepuluh tulah dalam Keluaran 7-11. Hubungan tersebut diuraikan dalam pembahasan nas masing-masing.

a. Keempat Sangkakala Pertama (8:7-12)

Sama seperti keempat segel yang pertama menjadi satu kelompok, demikian juga keempat sangkakala yang pertama menjadi satu kelompok.357

Hukuman-hukuman ini penuh dengan hal yang aneh. Rincian-rinciannya sebaiknya ditafsirkan secara harfiah asal arti harfiah itu masuk akal. Misalnya, dalam 8:10 ada sebuah "bintang besar" yang menimpa bumi. Tidak mungkin ini ditafsirkan secara harfiah, karena bintang beribu-ribu kali lebih besar dari bumi ini. Hal ini merupakan suatu kiasan yang menggambarkan peristiwa yang sangat dahsyat.

Hagelberg: Why 11:12 - -- 11:12 Dan orang-orang itu mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka: "Naiklah kemari!"415 Lalu naiklah mereka ke langit, diselubun...

11:12 Dan orang-orang itu mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka: "Naiklah kemari!"415 Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Waktu mereka diangkat ke surga mereka diselubungi awan, sama seperti kenaikan Tuhan Yesus. Sekali lagi ada kesamaan antara umat Allah yang bersaksi dan Tuhan Yesus, suatu kesamaan yang memungkinkan keberhasilan pelayanan mereka, yang baru nyata dalam ayat yang berikut.

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3) Bentuk Bagian Ini Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...

B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)

Bentuk Bagian Ini

Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301

Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.

Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.

Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").

Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.

Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.

Isi Bagian Ini

Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:

Markus 13

Wahyu 6

1. Perang-perang

1. Perang-perang

2. Perselisihan inter-

nasional

2. Perselisihan inter-

nasional

3. Gempa bumi

3. Kelaparan

4. Kelaparan

4. Wabah/sampar

5. Penganiayaan

5. Penganiayaan

6. Gerhana, bintang

berjatuhan,

goncangan

kuasa-kuasa langit

6. Gempa bumi, gerhana,

bintang berjatuhan,

pembesar bersembunyi

di gua, langit menyusut

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21) Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...

III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)

Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.

Fungsi bagian ini:

Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.

Struktur bagian ini:

Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:

Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14

Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3

Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15

Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5

Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17

Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

Hagelberg: Why 11:13 - -- 11:13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan ...

11:13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di surga.

Ayat ini merupakan puncak dari kisah kesaksian umat Allah pada Masa Kesengsaraan. Sama seperti kebangkitan Tuhan Yesus disertai gempa bumi, demikian juga kebangkitan umat-Nya yang bersaksi disertai gempa bumi.

Akibat gempa bumi itu, sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh. Ternyata hanya di sini dalam seluruh Kitab Wahyu ada istilah sepersepuluh. Kerusakan yang lain lebih berat, misalnya dalam pasal 8-9 kerusakan yang terjadi menjangkau sepertiga dari apa yang ada.

Selain kerusakan tersebut, ada tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu. Dalam malapetaka yang lain yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu tidak ada angka seperti ini. Angka tujuh ribu ini mengingatkan kepada para pembaca akan 1 Raja-raja 19:14-18 tentang adanya tujuh ribu orang yang tidak menyembah Baal, suatu sisa yang setia. Selain itu, pecahan sepersepuluh juga dipakai dalam Perjanjian Lama untuk menceritakan sisa umat Israel yang tidak terkena hukuman.416

Yang lain, yang tidak mati menjadi sangat ketakutan dan mereka memuliakan Allah yang di surga. Dalam pasal 14:7 dan 15:4 dipakai kata yang hampir sama. Dalam Kitab Wahyu (pasal 4:9; 14:7; 16:9; dan 19:7) ungkapan memuliakan Allah selalu berarti menyembah Dia dari hati yang sudah dibenarkan. Dalam Perjanjian Lama kata ini dapat dipakai dalam konteks pertobatan, sama seperti konteks ini, misalnya dalam Yosua 7:19 ("hormatilah") dan Yeremia 13:16 ("permuliakanlah"), atau dalam konteks yang menceritakan penyembahan Allah di seluruh bumi, seperti dalam Mazmur 96:7-8; Yesaya 24:15-16; dan 42:12. Oleh karena pemakaian ungkapan sangat ketakutan dan memuliakan Allah, maka Bauckham417 menegaskan bahwa pertobatan yang menjadi hasil kesaksian, kesyahidan, kebangkitan, dan kenaikan umat Allah merupakan pertobatan yang sesungguhnya, sehingga bukan minoritas yang setia yang diselamatkan (seperti dalam 1 Raja-raja 19:14-18) tetapi mayoritas yang pada mulanya tidak mau percaya, yang diselamatkan.418 Dengan demikian, pola yang biasa dalam Perjanjian Lama dijungkirbalikkan, dan kesaksian serta darah saksi-saksi dinyatakan lebih berkuasa daripada kuasa malapetaka.

Hagelberg: Why 11:13 - -- 11:13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan ...

11:13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di surga.

Ayat ini merupakan puncak dari kisah kesaksian umat Allah pada Masa Kesengsaraan. Sama seperti kebangkitan Tuhan Yesus disertai gempa bumi, demikian juga kebangkitan umat-Nya yang bersaksi disertai gempa bumi.

Akibat gempa bumi itu, sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh. Ternyata hanya di sini dalam seluruh Kitab Wahyu ada istilah sepersepuluh. Kerusakan yang lain lebih berat, misalnya dalam pasal 8-9 kerusakan yang terjadi menjangkau sepertiga dari apa yang ada.

Selain kerusakan tersebut, ada tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu. Dalam malapetaka yang lain yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu tidak ada angka seperti ini. Angka tujuh ribu ini mengingatkan kepada para pembaca akan 1 Raja-raja 19:14-18 tentang adanya tujuh ribu orang yang tidak menyembah Baal, suatu sisa yang setia. Selain itu, pecahan sepersepuluh juga dipakai dalam Perjanjian Lama untuk menceritakan sisa umat Israel yang tidak terkena hukuman.416

Yang lain, yang tidak mati menjadi sangat ketakutan dan mereka memuliakan Allah yang di surga. Dalam pasal 14:7 dan 15:4 dipakai kata yang hampir sama. Dalam Kitab Wahyu (pasal 4:9; 14:7; 16:9; dan 19:7) ungkapan memuliakan Allah selalu berarti menyembah Dia dari hati yang sudah dibenarkan. Dalam Perjanjian Lama kata ini dapat dipakai dalam konteks pertobatan, sama seperti konteks ini, misalnya dalam Yosua 7:19 ("hormatilah") dan Yeremia 13:16 ("permuliakanlah"), atau dalam konteks yang menceritakan penyembahan Allah di seluruh bumi, seperti dalam Mazmur 96:7-8; Yesaya 24:15-16; dan 42:12. Oleh karena pemakaian ungkapan sangat ketakutan dan memuliakan Allah, maka Bauckham417 menegaskan bahwa pertobatan yang menjadi hasil kesaksian, kesyahidan, kebangkitan, dan kenaikan umat Allah merupakan pertobatan yang sesungguhnya, sehingga bukan minoritas yang setia yang diselamatkan (seperti dalam 1 Raja-raja 19:14-18) tetapi mayoritas yang pada mulanya tidak mau percaya, yang diselamatkan.418 Dengan demikian, pola yang biasa dalam Perjanjian Lama dijungkirbalikkan, dan kesaksian serta darah saksi-saksi dinyatakan lebih berkuasa daripada kuasa malapetaka.

Hagelberg: Why 11:14 - -- 11:14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul. Ayat ini merupakan kelanjutan dari pasal 9:21. Pemakaian ayat ini m...

11:14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.

Ayat ini merupakan kelanjutan dari pasal 9:21. Pemakaian ayat ini menyatakan bahwa pasal 11:1-13, yang mengisahkan buah pertobatan dari kesaksian dan kesyahidan umat Allah, dapat disebut sebagai tambahan yang terpisah dari kerangka narasi Kitab Wahyu. Oleh karena itu, maka kita tidak dapat memastikan kapan peristiwa pertobatan tersebut terjadi dalam Masa Kesukaran.

Dengan pengumuman ini, tentang celaka yang ketiga, kita kembali ke rantai malapetaka yang merupakan kerangka dari seluruh bagian ini. Oleh karena sangkakala yang ketujuh tidak disusul dengan malapetaka khusus, tetapi disusul dengan ketujuh cawan, maka dapat dikatakan bahwa celaka yang ketiga terdiri dari sangkakala yang ketujuh, yang mengandung ketujuh cawan.

iii. Sangkakala Ketujuh (11:15-19)

Dalam bagian ini Yohanes kembali ke rantai utama dari kisah yang disaksikannya. Sudah saatnya sangkakala yang ketujuh ditiup. Bunyi sangkakala itu diikuti tanggapan suara-suara dari surga dan juga dari kedua puluh empat tua-tua. Dua tanggapan ini menegaskan satu tema yang amat penting dalam Kitab Wahyu, yaitu peralihan kekuasaan yang disertai dengan pembagian upah. Setelah itu ada catatan mengenai Bait Suci yang di surga.

Hagelberg: Why 11:14 - -- 11:14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul. Ayat ini merupakan kelanjutan dari pasal 9:21. Pemakaian ayat ini m...

11:14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.

Ayat ini merupakan kelanjutan dari pasal 9:21. Pemakaian ayat ini menyatakan bahwa pasal 11:1-13, yang mengisahkan buah pertobatan dari kesaksian dan kesyahidan umat Allah, dapat disebut sebagai tambahan yang terpisah dari kerangka narasi Kitab Wahyu. Oleh karena itu, maka kita tidak dapat memastikan kapan peristiwa pertobatan tersebut terjadi dalam Masa Kesukaran.

Dengan pengumuman ini, tentang celaka yang ketiga, kita kembali ke rantai malapetaka yang merupakan kerangka dari seluruh bagian ini. Oleh karena sangkakala yang ketujuh tidak disusul dengan malapetaka khusus, tetapi disusul dengan ketujuh cawan, maka dapat dikatakan bahwa celaka yang ketiga terdiri dari sangkakala yang ketujuh, yang mengandung ketujuh cawan.

iii. Sangkakala Ketujuh (11:15-19)

Dalam bagian ini Yohanes kembali ke rantai utama dari kisah yang disaksikannya. Sudah saatnya sangkakala yang ketujuh ditiup. Bunyi sangkakala itu diikuti tanggapan suara-suara dari surga dan juga dari kedua puluh empat tua-tua. Dua tanggapan ini menegaskan satu tema yang amat penting dalam Kitab Wahyu, yaitu peralihan kekuasaan yang disertai dengan pembagian upah. Setelah itu ada catatan mengenai Bait Suci yang di surga.

Hagelberg: Why 11:15 - -- 11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam surga, katanya: "Kerajaan dunia ini sudah menjadi...

11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam surga, katanya: "Kerajaan dunia ini sudah menjadi kerajaan Tuhan kita419 dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Sangkakala yang ketujuh sudah ditiup, kemudian ada suara yang merayakan peralihan kekuasaan420 dari dunia kepada Tuhan. Sebenarnya sukacita mereka rasanya terlalu awal, karena masih ada ketujuh cawan yang harus ditumpahkan, tetapi oleh karena tidak ada sangkakala yang lain, dan karena sangkakala yang terakhir ini mengandung ketujuh cawan,421 maka mereka merayakan penyelesaiannya. Mereka layak bersukacita karena dengan bunyi sangkakala yang terakhir, yang lain harus menyusul dengan segera.

Biasanya dalam Perjanjian Baru sebutan Tuhan menunjuk kepada Yesus Kristus, tetapi dalam nas ini sebutan ini menunjuk kepada Allah Bapa.

Pada waktu segel yang ketujuh dibuka tidak ada hukuman, situasinya sepi selama setengah jam. Demikian juga pada waktu sangkakala yang ketujuh ditiup, tidak ada hukuman, hanya ada berita sukacita. Sama seperti segel yang ketujuh yang mengandung ketujuh sangkakala, demikian juga sangkakala yang ketujuh mengandung ketujuh cawan.

Hagelberg: Why 11:15 - -- 11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam surga, katanya: "Kerajaan dunia ini sudah menjadi...

11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam surga, katanya: "Kerajaan dunia ini sudah menjadi kerajaan Tuhan kita419 dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Sangkakala yang ketujuh sudah ditiup, kemudian ada suara yang merayakan peralihan kekuasaan420 dari dunia kepada Tuhan. Sebenarnya sukacita mereka rasanya terlalu awal, karena masih ada ketujuh cawan yang harus ditumpahkan, tetapi oleh karena tidak ada sangkakala yang lain, dan karena sangkakala yang terakhir ini mengandung ketujuh cawan,421 maka mereka merayakan penyelesaiannya. Mereka layak bersukacita karena dengan bunyi sangkakala yang terakhir, yang lain harus menyusul dengan segera.

Biasanya dalam Perjanjian Baru sebutan Tuhan menunjuk kepada Yesus Kristus, tetapi dalam nas ini sebutan ini menunjuk kepada Allah Bapa.

Pada waktu segel yang ketujuh dibuka tidak ada hukuman, situasinya sepi selama setengah jam. Demikian juga pada waktu sangkakala yang ketujuh ditiup, tidak ada hukuman, hanya ada berita sukacita. Sama seperti segel yang ketujuh yang mengandung ketujuh sangkakala, demikian juga sangkakala yang ketujuh mengandung ketujuh cawan.

Hagelberg: Why 11:16 - -- 11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah Sejak pasal 7 kedua puluh empat...

11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah

Sejak pasal 7 kedua puluh empat tua-tua itu tidak disebutkan, tetapi dalam bagian ini mereka memuji Allah dan Kristus.

Hagelberg: Why 11:16 - -- 11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah Sejak pasal 7 kedua puluh empat...

11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah

Sejak pasal 7 kedua puluh empat tua-tua itu tidak disebutkan, tetapi dalam bagian ini mereka memuji Allah dan Kristus.

Hagelberg: Why 11:17 - -- 11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku422 k...

11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku422 kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja423

Seperti apa yang tampak dalam pasal 4-5 dan pasal 7, jikalau tua-tua, ataupun malaikat berbicara bersama-sama, maka mereka berbicara untuk memuji Allah Bapa atau Anak-Nya.

Dalam ayat ini, tidak usah dibedakan antara Kristus dan Allah Bapa, karena pemerintahan mereka menyatu, dan tidak ada perselisihan antara Allah Bapa dan Anak-Nya.

Dalam pasal 1:4 dan 1:8 sebutan yang hampir sama dipakai: "Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang." Dalam pasal 11:17 sebutan "dan yang akan datang" tidak dipakai, karena Dia dianggap sudah datang,424 rupanya karena sangkakala yang ketujuh sudah ditiup.

Hagelberg: Why 11:17 - -- 11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku422 k...

11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku422 kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja423

Seperti apa yang tampak dalam pasal 4-5 dan pasal 7, jikalau tua-tua, ataupun malaikat berbicara bersama-sama, maka mereka berbicara untuk memuji Allah Bapa atau Anak-Nya.

Dalam ayat ini, tidak usah dibedakan antara Kristus dan Allah Bapa, karena pemerintahan mereka menyatu, dan tidak ada perselisihan antara Allah Bapa dan Anak-Nya.

Dalam pasal 1:4 dan 1:8 sebutan yang hampir sama dipakai: "Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang." Dalam pasal 11:17 sebutan "dan yang akan datang" tidak dipakai, karena Dia dianggap sudah datang,424 rupanya karena sangkakala yang ketujuh sudah ditiup.

Hagelberg: Why 11:18 - -- 11:18 dan semua bangsa telah marah425, tetapi amarah-Mu426 telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada ha...

11:18 dan semua bangsa telah marah425, tetapi amarah-Mu426 telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Dalam ucapan yang singkat tetapi sangat padat, nyanyian mereka menguraikan makna dari kedatangan Kristus, suatu makna yang penuh dengan sukacita.427

Dalam konteks amarah semua bangsa, Dia datang dengan amarah-Nya sendiri.428 Kalau sebutan orang-orang mati menunjuk kepada mereka yang mati tanpa Kristus, maka ayat ini memiliki struktur yang indah dan seimbang. Pertama, hukuman bagi mereka yang melawan Allah; kedua, upah kepada semua mereka yang hidup bagi Kristus; dan ketiga, pembinasaan bagi mereka yang melawan Allah.

Hukuman Allah tidak sembarangan. Bumi ini sudah Dia "titipkan" kepada manusia (Kejadian 1:26-28), tetapi manusia membinasakan apa yang telah dititipkan kepadanya, karena itu mereka akan dibinasakan.429 Manusia diberi tugas supaya menaklukkan bumi, tetapi mereka tidak menaklukkannya, melainkan mereka membinasakannya. Segala pencemaran, baik yang bersifat fisik, maupun yang bersifat rohani, dinyatakan secara jelas dalam ayat ini.

Hagelberg: Why 11:18 - -- 11:18 dan semua bangsa telah marah425, tetapi amarah-Mu426 telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada ha...

11:18 dan semua bangsa telah marah425, tetapi amarah-Mu426 telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Dalam ucapan yang singkat tetapi sangat padat, nyanyian mereka menguraikan makna dari kedatangan Kristus, suatu makna yang penuh dengan sukacita.427

Dalam konteks amarah semua bangsa, Dia datang dengan amarah-Nya sendiri.428 Kalau sebutan orang-orang mati menunjuk kepada mereka yang mati tanpa Kristus, maka ayat ini memiliki struktur yang indah dan seimbang. Pertama, hukuman bagi mereka yang melawan Allah; kedua, upah kepada semua mereka yang hidup bagi Kristus; dan ketiga, pembinasaan bagi mereka yang melawan Allah.

Hukuman Allah tidak sembarangan. Bumi ini sudah Dia "titipkan" kepada manusia (Kejadian 1:26-28), tetapi manusia membinasakan apa yang telah dititipkan kepadanya, karena itu mereka akan dibinasakan.429 Manusia diberi tugas supaya menaklukkan bumi, tetapi mereka tidak menaklukkannya, melainkan mereka membinasakannya. Segala pencemaran, baik yang bersifat fisik, maupun yang bersifat rohani, dinyatakan secara jelas dalam ayat ini.

Hagelberg: Why 11:19 - -- 11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh ...

11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Penglihatan yang singkat ini menutup bagian ini. Dalam ayat ini tabut perjanjian Allah terlihat. Dalam Perjanjian Lama tabut perjanjian melambangkan hadirat Allah di tengah-tengah umat Israel,430 walaupun hanya Imam Besar yang dapat melihatnya, dan itu pun hanya sekali setahun. Tetapi kalau Tuhan Yesus sudah kembali ke dunia ini, maka secara terang-terangan hadirat Allah ada di tengah-tengah umat Allah. Apa yang dikatakan melalui lambang dalam ayat ini, nanti akan menjadi kenyataan dalam Wahyu pasal 21-22, terutama dalam pasal 21:3.

Menurut legenda umat Yahudi (misalnya dalam 2 Makabe 2:7), tabut perjanjian Allah akan muncul lagi di tengah-tengah umat Israel.431 Menurut Kitab Wahyu, tabut perjanjian Allah muncul di dalam Bait Suci Allah yang di surga.

Adanya kilat, deru guruh, gempa bumi dan hujan es lebat melambangkan kedatangan atau hadirat Tuhan Allah. Di Gunung Sinai ada "guruh dan kilat dan awan padat" (Keluaran 19:16), dan pemazmur berkata "bergoncanglah bumi (Mazmur 68:9). Menurut Yesaya 13:13, pada saat kedatangan Tuhan Allah ke bumi, langit dan bumi akan gemetar dan bergoncang dengan gempa bumi yang amat dahsyat.432

Dalam Kitab Wahyu, hari kiamat sering dianggap ulangan ataupun perkembangan dari mukjizat pelepasan umat Allah dari Mesir. Sudah diamati di atas bahwa petaka yang menimpa di bumi mirip dengan kesepuluh tulah di Mesir. Ternyata adanya gempa bumi dalam ayat ini mirip dengan adanya gempa bumi di Gunung Sinai.

Dalam ayat ini kilat, deru guruh, gempa bumi dan hujan es lebat disebutkan. Dalam pasal 4:5 hanya tiga dari lima unsur ini disebutkan. Dalam pasal 8:5 ada empat unsur yang disebutkan. Baru dalam ayat ini kelima unsur ini muncul. Dalam pasal 16:18-21 kelima unsur ini ditulis dan dikembangkan. Menurut Bauckham,433 perkembangan struktur yang nyata ini berarti bahwa pasal 16:18-21 merupakan puncak perkembangan pasal 4:5; 8:5; dan 11:19. Pasal 4:5 menceritakan ruangan takhta Allah. Dari situlah berasal semua malapetaka yang dikisahkan dalam rantai hukuman ini. Dalam pasal 8:5 dikisahkan mengenai akibat pembukaan segel yang ketujuh. Dalam pasal 11:19 dikisahkan mengenai akibat peniupan sangkakala yang ketujuh. Dalam pasal 16:18-21 dikisahkan mengenai akibat penumpahan cawan yang ketujuh. Dengan demikian Kitab Wahyu menegaskan bahwa rantai malapetaka itu terikat menjadi satu hukuman yang berasal dari Allah sendiri. Kedatangan Tuhan kita sudah amat dekat!

Tambahan Kelima: Seorang Perempuan, Anaknya, dan Naga (12:1-17)

Bagian ini, yaitu pasal 12-15, tidak diawali dengan peralihan apa pun, karena bagian ini kembali ke bagian awal. Bagian ini tidak dimulai dengan peralihan, karena masa yang dikisahkan di dalamnya jauh sebelum kisah-kisah yang lain dalam Kitab Wahyu, yaitu masa pemberontakan Iblis di surga, kelahiran Tuhan Yesus, dan perseteruan antara Yesus Kristus dan Iblis. Walaupun tidak ada kaitan struktural antara permulaan bagian ini dengan pasal-pasal lain dalam Kitab Wahyu, tetapi ada kaitan struktural yang kuat antara penutup bagian ini dengan kelanjutan hukuman Allah melalui ketujuh cawan.434 Hal ini diuraikan di akhir pembahasan bagian ini.

Tujuan dari pasal 12-15 adalah untuk menguraikan apa yang telah dikemukakan melalui dua tambahan yang sudah ada, yaitu perihal peperangan antara umat Allah dan musuh-musuh Allah serta kemenangan umat Allah yang bersaksi, yang tetap setia sampai mati. Itulah sebabnya beberapa istilah dari dua tambahan pertama diulangi dalam bagian ini, yaitu: 144.000 (7:4 dan 14:1); masa waktu tiga setengah tahun (11:2-3 dan 12:6, 14; dan 13:5); dan binatang (11:7 dan pasal 13).435

Ada mitos kafir yang mirip dengan visi ini, yakni kisah tentang seorang perempuan yang melahirkan dan seekor naga yang melawan perempuan tersebut. Menurut Beasley-Murray,436 mitos yang paling mirip adalah legenda kelahiran Dewa Apolos anak Dewi Leto. Menurut mitos itu, ada seekor naga yang bernama Python, dia diberitahu bahwa dia akan dibunuh oleh anak Dewi Leto. Karena itu, naga tersebut mengejar Leto dengan maksud untuk membunuhnya sebelum Dewi Leto sempat melahirkan. Tetapi dewa laut, yaitu Poseidon, menolong Leto dengan menempatkannya di Pulau Ortygia. Untuk melindungi Leto, Poseidon menurunkan Pulau Ortygia di bawah permukaan laut, sehingga naga Python tidak dapat menemui Dewi Leto. Setelah dilahirkan, Apolos dengan segera menjadi dewasa, dan empat hari kemudian dia pergi membunuh naga Python.

Juga ada banyak kesamaan antara Wahyu pasal 12 dan Yesaya 26:16 - 27:1, di sini bangsa Israel disamakan dengan seorang ibu yang mau melahirkan, dan seekor naga dibunuh Tuhan pada hari kiamat.

Ada sarjana yang berkata bahwa Yohanes mengadopsi dan menyesuaikan mitos kafir tersebut untuk keperluannya sendiri, tetapi penulis mengatakan bahwa Tuhanlah yang mengambil mitos yang terkenal di lingkungan kafir tersebut, dan Dia memaknainya dengan isi yang baru dengan maksud untuk menegaskan bahwa bukan Apolos yang akan mengalahkan si Naga itu, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memakai mitos yang terkenal tersebut untuk menyampaikan kebenaran yang harus dihayati umat-Nya. Dengan demikian Kitab Wahyu pasal 12 mempergunakan pengharapan bangsa Israel serta kepercayaan bangsa kafir dalam suatu visi yang mudah dipahami dan dihargai baik oleh orang Yahudi, maupun oleh orang bukan Yahudi.

Pasal ini menceritakan peperangan: peperangan di bumi (12:1-6), peperangan di surga (12:7-12), dan peperangan di bumi (12:13-17).

Hagelberg: Why 11:19 - -- 11:19 kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat

11:19 kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat

Hagelberg: Why 11:19 - -- 11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh ...

11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Penglihatan yang singkat ini menutup bagian ini. Dalam ayat ini tabut perjanjian Allah terlihat. Dalam Perjanjian Lama tabut perjanjian melambangkan hadirat Allah di tengah-tengah umat Israel,430 walaupun hanya Imam Besar yang dapat melihatnya, dan itu pun hanya sekali setahun. Tetapi kalau Tuhan Yesus sudah kembali ke dunia ini, maka secara terang-terangan hadirat Allah ada di tengah-tengah umat Allah. Apa yang dikatakan melalui lambang dalam ayat ini, nanti akan menjadi kenyataan dalam Wahyu pasal 21-22, terutama dalam pasal 21:3.

Menurut legenda umat Yahudi (misalnya dalam 2 Makabe 2:7), tabut perjanjian Allah akan muncul lagi di tengah-tengah umat Israel.431 Menurut Kitab Wahyu, tabut perjanjian Allah muncul di dalam Bait Suci Allah yang di surga.

Adanya kilat, deru guruh, gempa bumi dan hujan es lebat melambangkan kedatangan atau hadirat Tuhan Allah. Di Gunung Sinai ada "guruh dan kilat dan awan padat" (Keluaran 19:16), dan pemazmur berkata "bergoncanglah bumi (Mazmur 68:9). Menurut Yesaya 13:13, pada saat kedatangan Tuhan Allah ke bumi, langit dan bumi akan gemetar dan bergoncang dengan gempa bumi yang amat dahsyat.432

Dalam Kitab Wahyu, hari kiamat sering dianggap ulangan ataupun perkembangan dari mukjizat pelepasan umat Allah dari Mesir. Sudah diamati di atas bahwa petaka yang menimpa di bumi mirip dengan kesepuluh tulah di Mesir. Ternyata adanya gempa bumi dalam ayat ini mirip dengan adanya gempa bumi di Gunung Sinai.

Dalam ayat ini kilat, deru guruh, gempa bumi dan hujan es lebat disebutkan. Dalam pasal 4:5 hanya tiga dari lima unsur ini disebutkan. Dalam pasal 8:5 ada empat unsur yang disebutkan. Baru dalam ayat ini kelima unsur ini muncul. Dalam pasal 16:18-21 kelima unsur ini ditulis dan dikembangkan. Menurut Bauckham,433 perkembangan struktur yang nyata ini berarti bahwa pasal 16:18-21 merupakan puncak perkembangan pasal 4:5; 8:5; dan 11:19. Pasal 4:5 menceritakan ruangan takhta Allah. Dari situlah berasal semua malapetaka yang dikisahkan dalam rantai hukuman ini. Dalam pasal 8:5 dikisahkan mengenai akibat pembukaan segel yang ketujuh. Dalam pasal 11:19 dikisahkan mengenai akibat peniupan sangkakala yang ketujuh. Dalam pasal 16:18-21 dikisahkan mengenai akibat penumpahan cawan yang ketujuh. Dengan demikian Kitab Wahyu menegaskan bahwa rantai malapetaka itu terikat menjadi satu hukuman yang berasal dari Allah sendiri. Kedatangan Tuhan kita sudah amat dekat!

Tambahan Kelima: Seorang Perempuan, Anaknya, dan Naga (12:1-17)

Bagian ini, yaitu pasal 12-15, tidak diawali dengan peralihan apa pun, karena bagian ini kembali ke bagian awal. Bagian ini tidak dimulai dengan peralihan, karena masa yang dikisahkan di dalamnya jauh sebelum kisah-kisah yang lain dalam Kitab Wahyu, yaitu masa pemberontakan Iblis di surga, kelahiran Tuhan Yesus, dan perseteruan antara Yesus Kristus dan Iblis. Walaupun tidak ada kaitan struktural antara permulaan bagian ini dengan pasal-pasal lain dalam Kitab Wahyu, tetapi ada kaitan struktural yang kuat antara penutup bagian ini dengan kelanjutan hukuman Allah melalui ketujuh cawan.434 Hal ini diuraikan di akhir pembahasan bagian ini.

Tujuan dari pasal 12-15 adalah untuk menguraikan apa yang telah dikemukakan melalui dua tambahan yang sudah ada, yaitu perihal peperangan antara umat Allah dan musuh-musuh Allah serta kemenangan umat Allah yang bersaksi, yang tetap setia sampai mati. Itulah sebabnya beberapa istilah dari dua tambahan pertama diulangi dalam bagian ini, yaitu: 144.000 (7:4 dan 14:1); masa waktu tiga setengah tahun (11:2-3 dan 12:6, 14; dan 13:5); dan binatang (11:7 dan pasal 13).435

Ada mitos kafir yang mirip dengan visi ini, yakni kisah tentang seorang perempuan yang melahirkan dan seekor naga yang melawan perempuan tersebut. Menurut Beasley-Murray,436 mitos yang paling mirip adalah legenda kelahiran Dewa Apolos anak Dewi Leto. Menurut mitos itu, ada seekor naga yang bernama Python, dia diberitahu bahwa dia akan dibunuh oleh anak Dewi Leto. Karena itu, naga tersebut mengejar Leto dengan maksud untuk membunuhnya sebelum Dewi Leto sempat melahirkan. Tetapi dewa laut, yaitu Poseidon, menolong Leto dengan menempatkannya di Pulau Ortygia. Untuk melindungi Leto, Poseidon menurunkan Pulau Ortygia di bawah permukaan laut, sehingga naga Python tidak dapat menemui Dewi Leto. Setelah dilahirkan, Apolos dengan segera menjadi dewasa, dan empat hari kemudian dia pergi membunuh naga Python.

Juga ada banyak kesamaan antara Wahyu pasal 12 dan Yesaya 26:16 - 27:1, di sini bangsa Israel disamakan dengan seorang ibu yang mau melahirkan, dan seekor naga dibunuh Tuhan pada hari kiamat.

Ada sarjana yang berkata bahwa Yohanes mengadopsi dan menyesuaikan mitos kafir tersebut untuk keperluannya sendiri, tetapi penulis mengatakan bahwa Tuhanlah yang mengambil mitos yang terkenal di lingkungan kafir tersebut, dan Dia memaknainya dengan isi yang baru dengan maksud untuk menegaskan bahwa bukan Apolos yang akan mengalahkan si Naga itu, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memakai mitos yang terkenal tersebut untuk menyampaikan kebenaran yang harus dihayati umat-Nya. Dengan demikian Kitab Wahyu pasal 12 mempergunakan pengharapan bangsa Israel serta kepercayaan bangsa kafir dalam suatu visi yang mudah dipahami dan dihargai baik oleh orang Yahudi, maupun oleh orang bukan Yahudi.

Pasal ini menceritakan peperangan: peperangan di bumi (12:1-6), peperangan di surga (12:7-12), dan peperangan di bumi (12:13-17).

Hagelberg: Why 11:19 - -- 11:19 kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat

11:19 kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Why 11:3-13 - Dua Saksi Allah Dua Saksi Allah (11:3-13) Allah telah menyediakan bagi diri-Nya sendiri saksi-saksi yang setia. I. Jumlah dari saksi-saksi ini. ...

Matthew Henry: Why 11:14-19 - Sangkakala Ketujuh Dibunyikan Sangkakala Ketujuh Dibunyikan (11:14-19) Apa yang dinanti-nantikan sang nabi sebelumnya kini didengarnya, yaitu suara sangkakala malaikat ketujuh...

SH: Why 11:1-19 - Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh (Rabu, 6 November 2002) Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh Dalam perikop ini, Yohanes diajak untuk merenungkan keberadaan Gereja, umat Allah, yang di dalamnya Allah...

SH: Why 11:1-19 - Gereja bersaksi dalam penderitaan (Senin, 21 November 2005) Gereja bersaksi dalam penderitaan Gereja yaitu umat Allah sejati dari segala zaman memiliki jaminan pasti dari Allah dan peran khusus Allah di...

SH: Why 11:1-14 - Tak perlu takut (Sabtu, 29 Desember 2012) Tak perlu takut Tindakan pengukuran sebagai suatu tindakan simbolis bukan hanya satu kali kita dapat temukan di dalam Alkitab. Di dalam PL, kisah ten...

SH: Why 11:1-14 - Gereja dan Pemeliharaan Allah (Selasa, 27 September 2022) Gereja dan Pemeliharaan Allah Lirik lagu Kidung Jemaat 257:1 berbunyi: "Aku Gereja, kau pun Gereja, kita sama-sama Gereja dan pengikut Yesus di selur...

SH: Why 11:15-19 - Tuhan memerintah dan menyertai (Senin, 31 Desember 2012) Tuhan memerintah dan menyertai Ketika sangkakala kesatu sampai sangkakala keenam ditiup, terjadilah penghukuman atas alam semesta. Namun apa yang ter...

SH: Why 11:15-19 - Raja dan Hakim yang Adil (Rabu, 28 September 2022) Raja dan Hakim yang Adil Dunia penuh dengan kekerasan, penindasan, penganiayaan, dan ketidakadilan. Hal itu bertolak belakang dengan harapan manusia ...

Utley: Why 11:11-13 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 11:11-1311 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semu...

Utley: Why 11:14 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 11:1414 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul. Wahy 11:14 Ini adalah perangkat ...

Utley: Why 11:15-16 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 11:15-1615 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: ...

Utley: Why 11:17-18 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 11:17-1817 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, ...

Utley: Why 11:19 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 11:1919 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan te...

Topik Teologia: Why 11:13 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Nama Allah Nama-nama Deskriptif Allah Allah yang Empunya Langit Kej 2...

Topik Teologia: Why 11:15 - -- Allah yang Berpribadi Natur Allah sebagai Pribadi Allah itu Aktif Allah Aktif dalam Sejarah Dunia (yang Akan Datang) ...

Topik Teologia: Why 11:16 - -- Allah yang Berpribadi Tuhan Allah yang Mahakuasa (Yun.: Kurios Theos Pantokrator) Wah 4:8 Wah 11:16-17 Wah 15:3 Wah 16:7 Wa...

Topik Teologia: Why 11:17 - -- Allah yang Berpribadi Tuhan Allah yang Mahakuasa (Yun.: Kurios Theos Pantokrator) Wah 4:8 Wah 11:16-17 Wah 15:3 Wah 16:7 Wa...

Topik Teologia: Why 11:18 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Nama Allah Gagasan tentang Nama Ilahi Umat Meresponi Nama Ilahi itu Mere...

TFTWMS: Why 11:11-13 - Pada Akhirnya, Allah Akan Mengupahi Anda! PADA AKHIRNYA, ALLAH AKAN MENGUPAHI ANDA! (Wahyu 11:11-13) Suasana karnaval di sekeliling dua mayat itu mengganggu. Jika kita tidak tahu akhir cerita...

TFTWMS: Why 11:14-15 - Pada Titik Tertentu, Kesabaran Tuhan Akan Habis PADA TITIK TERTENTU, KESABARAN TUHAN AKAN HABIS (Wahyu 11:14, 15) Mengapa bertobat itu penting—dan dilakukan segera? Karena kesabaran Allah tidak a...

TFTWMS: Why 11:16-18 - Aklamasi Pujian AKLAMASI PUJIAN (Wahyu 11:16-18) Setelah pengumuman kemenangan, nas kita melanjutkan dengan aklamasi pujian. Seperti sebelumnya, dua puluh empat tua-...

TFTWMS: Why 11:19 - Jaminan Kesetiaan Allah JAMINAN KESETIAAN ALLAH (Wahyu 11:19) Penghiburan teks kita belum selesai. Di ayat 19 kita memiliki respon Allah terhadap kata-kata pujian itu. Tiba-...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yohanes Tema : Perjuangan dan Penyelesaian Tanggal Penulisan: 90-96 M Latar Belakang Kitab Wahyu adalah kitab Perjan...

Full Life: Wahyu (Garis Besar) Garis Besar Prolog (Wahy 1:1-8) I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya (Wahy 1:9-3:22) A. Penglihatan dar...

Matthew Henry: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Tidak semestinya mengurangi nama baik dan wewenang kitab ini bahwa ia sudah ditolak oleh orang-orang yang bobrok pikirannya. Jemaat Allah pada u...

Jerusalem: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHYU KEPADA YOHANES PENGANTAR Kata "Wahyu" dalam judul Kitab ini menterjemahkan kata Yunani yang berbunyi "Apokalipsis". Kata ini...

Ende: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHJU JOANES KATA PENGANTAR Tjorak chas karangan ini Dalam ajat pertama, mengenai isinja, karangan ini disebut "Wahju Jesus Kristus". Selandjutnja dit...

Hagelberg: Wahyu (Pendahuluan Kitab) PENDAHULUAN Pendahuluan Walaupun kitab ini seringkali ditafsirkan dengan pendekatan yang bermacam-macam, sangat diharapkan agar pembahasan berikut ini...

Hagelberg: Wahyu (Garis Besar) GARIS BESAR wahyu I. Bagian Pertama: "...apa yang telah kaulihat..." (1:1-20) A. Pembukaan Kitab (1:1-8) ...

Hagelberg: Wahyu DAFTAR PUSTAKA wahyu Daftar Kepustakaan Bauckham, Richard, The Climax of Prophecy: Studies on the Book of Revelation, T & T Clark, Edinburgh, 199...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KEBODOHAN KARENA MENGABAIKAN PERINTAH ALLAH WAHYU 9:20-21 & 11:14, 15 G. Saint Helens menyemburkan awan gelap ratusan meter ke langit biru Washi...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 9:20-21; 11:14-15) Dengan melihat kembali enam sangkakala pertama dan melihat ke depan kepada sangkakala ketujuh, kita banyak mempe...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 Kisah tentang Harry ini disadur dari Billy Graham, Approaching Hoofbeats: The Four Horsemen of the Apocalypse (New York: Avon Book...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Bersediakah Anda Mati? WAHYU 11:7-14 Seperti yang W. B. West pernah ulas, pengumuman di gereja-gereja pada waktu kitab Wahyu ditulis pastilah jauh ...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 11:7-14) Dari kisah dua saksi, kita telah menarik lima fakta yang perlu Anda ketahui tentang bersaksi : (1) Allah akan bertepuk tan...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 Eddie Cloer, catatan ceramah tentang kitab Wahyu yang tidak dipublikasikan, n. d. 2 Anda mungkin ingin meninjau kembali tiga fak...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) "PENGANGKATAN" Meskipun banyak tokoh agama berbicara tentang Pengangkatan, jutaan orang tetap bingung dengan istilah itu. Sebenarnya, kata...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Sangkakala Terakhir WAHYU 11:14-19 Dalam urutan yang cepat, enam sangkakala pertama sudah berbunyi. Setelah sangkakala keempat, Yohanes "mende...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 11:14-19) Itulah penglihatan tentang "sangkakala terakhir." Dalam satu pengertian, kita belum melihat kesimpulan bagi pen...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 Implikasi pengumuman "celaka" adalah bahwa setiap "celaka" baru akan lebih buruk daripada sebelumnya. Dalam ar...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) "Antikristus" Dan Kitab Wahyu WAHYU 11:15-19 Julukan "antikristus" (dengan atau tanpa huruf besar "A") tidak muncul d...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 11:15-19) Di awal pelajaran ini, saya mengacukan komentar James Efird tentang apa yang kitab Wahyu katakan tentang "binatang.&...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 James M. Efird, Revelation for Today (Nashville: Abingdon Press, 1989), 92. Pernyataan Efird muncul di dalam komentarnya tentang p...

BIS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHYU KEPADA YOHANES PENGANTAR Wahyu Kepada Yohanes ini ditulis pada masa orang-orang Kristen ditekan dan dianiaya karena percaya kepada Yesus Krist

WAHYU KEPADA YOHANES

PENGANTAR

Wahyu Kepada Yohanes ini ditulis pada masa orang-orang Kristen ditekan dan dianiaya karena percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Maksud utama penulisnya ialah untuk memberi harapan serta semangat kepada para pembacanya, dan juga untuk mendorong mereka supaya tetap percaya pada waktu dianiaya dan ditekan.

Isi buku ini sebagian besar terdiri dari beberapa rangkaian wahyu dan penglihatan yang dikemukakan dengan memakai bahasa perlambang yang dapat difahami artinya oleh orang-orang Kristen zaman itu, tetapi sulit dimengerti oleh orang-orang lain. Pokok pikiran yang dikemukakan dalam buku ini diulang-ulangi dalam bermacam-macam cara melalui berbagai-bagai rangkaian penglihatan. Meskipun terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai tafsiran yang terperinci tentang isi buku ini, namun inti sari pokok pikirannya jelas, yaitu bahwa melalui Kristus, Allah akhirnya akan mengalahkan semua musuh-Nya, termasuk Iblis. Dan apabila kemenangan itu sudah tercapai, Allah akan memberikan surga yang baru dan bumi yang baru sebagai hadiah kepada umat-Nya yang setia.

Isi

  1.  Pendahuluan
    Wahyu 1:1-8
  2.  Penglihatan permulaan dan surat-surat kepada ketujuh jemaat
    Wahyu 1:9-3:22
  3.  Gulungan buku dan tujuh segel
    Wahyu 4:1-8:1
  4.  Tujuh trompet
    Wahyu 8:2-11:19
  5.  Naga dan dua ekor binatang
    Wahyu 12:1-13:18
  6.  Berbagai-bagai penglihatan
    Wahyu 14:1-15:8
  7.  Tujuh wadah amarah Allah
    Wahyu 16:1-21
  8.  Hancurnya Babel, kalahnya binatang, nabi palsu dan Iblis
    Wahyu 17:1-20:10
  9.  Hukuman terakhir
    Wahyu 20:11-15
  10.  Langit baru, bumi baru, Yerusalem baru
    Wahyu 21:1-22:5
  11.  Penutup
    Wahyu 22:6-21

Ajaran: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran yang ada dalam Kitab Wahyu, sehingga mereka melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pend

Tujuan

Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran yang ada dalam Kitab Wahyu, sehingga mereka melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendahuluan

Penulis : Rasul Yohanes.

Tahun : Sekitar tahun 95-96 sesudah Masehi.

Penerima : Ketujuh jemaat di Asia Kecil (tetapi juga semua jemaat Yesus Kristus di seluruh dunia).

Isi Kitab: Kitab Wahyu ini terdiri dari 22 pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat dengan jelas apa yang diwahyukan Allah kepadanya tentang apa yang terjadi sekarang, dan apa yang akan terjadi kemudian atas seluruh umat manusia.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Wahyu

  1. Pasal 1 (Wahy 1:9-12).

    Pengajaran tentang apa yang telah dilihat oleh Rasul Yohanes Bagian ini menceritakan tentang rahasia ketujuh bintang dan ketujuh kaki dian emas. (Wahy 1:17-20).

  2. Pasal 2-3 (Wahy 2:1-3:22).

    Pengajaran tentang apa yang terjadi sekarang

    Bagian ini berisi pesan kepada ketujuh jemaat. Ketujuh jemaat ini menggambarkan keadaan jemaat Kristen di seluruh dunia.

  3. Pasal 4-22 (Wahy 4:1-22:21).

    Pengajaran tentang apa yang terjadi di masa depan

    Bagian ini berisikan tentang masa depan yang terjadi di dunia, yaitu siksaan besar bagi isi dunia. Setelah malapetaka itu terjadi, Yesus Kristus datang untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun, dan sesudahnya Iblis dan pengikutnya dihancurkan akhirnya, dunia dan langit ini akan dijadikan baru. Puncak dari isi Kitab Wahyu ini adalah berita dan janji tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

    Pendalaman

    1. Kalau kenyataan akhir dunia ini sudah jelas, yaitu kedatangan kedua kali dari Yesus Kristus ke dunia ini, dengan membawa kemenangan, maka apakah yang akan saudara lakukan dalam penderitaan hidup sebagai orang Kristen? Setia? Ataukah mundur?
    2. Kalau orang-orang kudus akan diberkati saudara yang ada di dalam kekudusan dan kemenangan Kristuslah yang diberkati. Saudara sekarang berada di pihak yang mana?

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Siapakah penulis Kitab Wahyu?
  2. Apakah hasil dari mempelajari Kitab Wahyu?
  3. Bagaimanakah keadaan ketujuh jemaat itu?
  4. Apakah janji Tuhan Yesus akan kedatangan-Nya?
  5. Apakah yang akan dialami oleh orang percaya setelah dunia in diperbaharui?

Intisari: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Apa yang akan terjadi pada masa depan PENULIS.Penulisnya disebut sebagai 'Yohanes' sebanyak empat kali (1:1, 4, 9; 22:8), tetapi ia tidak mengakui di

Apa yang akan terjadi pada masa depan

PENULIS.
Penulisnya disebut sebagai 'Yohanes' sebanyak empat kali (1:1, 4, 9; 22:8), tetapi ia tidak mengakui dirinya sebagai rasul Yohanes, dan beberapa orang mengemukakan bahwa penulisnya adalah Yohanes yang lain, sebab:

1. Bahasa Yunani yang dipakai dalam Wahyu sangat tidak biasa, tidak seperti bahasa Yunani yang dipakai dalam Injil Yohanes.
2. Dalam Injil, Yohanes tidak pernah menuliskan namanya.
3. Ciri-ciri tema dari Injil Yohanes, yaitu kasih dan kebenaran, hampir tidak muncul dalam Wahyu. Tetapi, keberatan-keberatan ini mudah dijawab. Bahasa Yunani yang dipakai sengaja tidak seperti biasanya -- bukan bahasa Yunani yang jelek -- karena menuliskan nubuatan. Kedua, Injil pada dasarnya adalah biografi dari Yesus, dan Yohanes tidak ingin memasukkan dirinya ke dalam tulisan itu. Tetapi, Wahyu merupakan penyataan yang diberikan kepada seseorang, tentu nama orang itu memberikan keabsahan pada wahyu itu. Ketiga, kita tidak mungkin mengharapkan kasih menjadi tema kunci dari suatu kitab yang berbicara mengenai penghakiman!

PENERIMANYA.
Kitab ini berisi tujuh surat kepada tujuh jemaat (lebih tegasnya kepada 'para malaikat' mereka) di Asia. Terdapat banyak jemaat di Asia, tetapi hanya tujuh yang dipilih, pertama karena angka tujuh menyatakan kesempurnaan atau keutuhan; tujuh melukiskan seluruh jemaat dalam sepanjang sejarah, dan kedua, sebab ke tujuh jemaat tersebut melambangkan seluruh ragam jemaat jemaat sepanjang zaman, mulai dari jemaat di Smirna, yang tidak ada hal buruk disebutkan, sampai jemaat di Laodikia, yang tidak ada satu hal baik pun disebutkan.

WAKTU PENULISAN.
Kitab ini ditulis pada saat yang bersamaan dengan memuncaknya penganiayaan atas jemaat-jemaat. Kristen sudah mengalami aniaya, tetapi sekarang mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Penganiayaan pertama yang terbesar terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Nero dan seolah-olah tercermin dalam kitab itu -- mungkin dengan angka '666' yang misterius itu (13:18). Ada penganiayaan kedua yang lebih kejam, yaitu di bawah Kaisar Domitian yang berlangsung dari tahun 91-95 M. dan banyak orang berpendapat bahwa Yohanes menulis kitab ini pada masa tersebut.

CIRI-CIRI KHUSUS.
Kitab ini mewakili tulisan Yahudi yang khusus. Kitab ini berisi wahyu; suatu penyingkapan, suatu penyataan, tetapi ditulis dalam bentuk yang gamblang dan puitis. Sukar untuk memahami tulisan ini, tetapi kitab ini sangat penting untuk dipelajari oleh Kristen jika ia ingin mempelajari sejarah dengan benar.

Pesan

1. Menafsirkan kitab Wahyu.
Kitab ini berisi banyak simbol di antaranya yang paling menonjol adalah angka
tujuh:
o Tujuh gereja. Wah 1:4
o Tujuh roh. Wah 1:4
o Tujuh kaki dian. Wah 1:12
o Tujuh bintang. Wah 1:16
o Tujuh meterai. Wah 5:1
o Tujuh tanduk. Wah 5:6
o Tujuh malaikat. Wah 8:2
o Tujuh sangkakala. Wah 8:2
o Tujuh guruh. Wah 10:3
o Tujuh kepala. Wah 12:3
o Tujuh malapetaka. Wah 15:1
o Tujuh cawan emas. Wah 15:7
o Tujuh raja. Wah 17:10

Selain itu, masih mungkin kita temukan hal-hal yang berhubungan dengan angka
tujuh dalam kitab ini, yang tidak dijelaskan secara khusus. Angka tujuh berarti
keutuhan, kesempurnaan. Angka itu merupakan angka Allah, seperti juga halnya
dengan angka enam adalah angka manusia.
Kitab ini harus dimengerti sebagai kitab yang membangkitkan semangat pada
saatsaat penganiayaan. Bahkan kitab ini menandaskan bahwa keberadaan Nero dalam
sejarah adalah bagian dari rencana Allah.
Dan, kitab ini menekankan tentang penghakiman: pada puncaknya Allah akan
menuntut perliitungan. Pembohong, penipu, orang-orang yang amoral seakan-akan
terlepas dari penghukuman. Dan, kita sering kali menjadi tidak sabar' Berapa
lamakah?'(Wah 6:10). Hari penghakiman mereka sudahditetapkan.

2. Empat pola penafsiran.
o Wahyu sebagai sejarah menafsirkan Wahyu seolah-olah ditujukan kepada Kristen
penerimanya di abad pertama. Petunjuk-petunjuk sejarah hanya untuk orang dan
peristiwa-peristiwa saat itu. Semua rahasia tentang Wahyu dimengerti oleh para
pembaca pertamanya tetapi kita tidak perlu berharap untuk melihat kesesuaian
wahyu tersebut secara rind dengan zaman kita sekarang.
o Wahyu sebagai nubuatan menafsirkan Wahyu sebagai kitab yang membeberkan garis
besar jangka panjang jalannya sejarah, dimulai dari abad pertama dan melaju
dengan pasti sampai pada masa kini terus sampai pada akhir zaman.
o Wahyu sebagai pemaparan masa depan. Sama sekali tidak memandangnya sebagai
kitab yang menyinggung sejarah tetapi semata membicarakan akhir zaman.
o Wahyu berlsikan lambang-lambang. Wahyu dipandang sebagai sesuatu yang penuh
dengan lambang-lambang yang masing-masing harus ditafsirkan tersendiri dan
tidak mempunyai hubungan dengan sejarah dunia. Mungkin tak satu pun dari
pandangan- pandangan di atas yang memuaskan. Pandangan sejarah membuat Wahyu
hanya sedikit berguna bagi kita, dan pandangan masa depan membuat kitab ini
hanya cocok untuk Kristen yang hidup pada akhir zaman.

Tetapi nubuat-nubuat sering mempunyai dua pokok acuan, yaitu: kejadian yang
segera akan terjadi dan yang masih jauh. Nubuatan Yesaya yang terkenal tentang
seorang anak (Yes 7:14) menunjuk kepada seorang wanita muda pada zaman Yesaya
dan kepada Maria, ibu Tuhan Yesus. Nubuatan-nubuatan ini juga menunjuk ke
pemerintahan Domitian maupun ke kejadian-kejadian di akhir zaman.

3. Angka misterius 666 (Wah 13:10).
Teka-teki ini tergantung pada fakta bahwa baik bahasa Ibrani maupun Yunani,
huruf-huruf abjad juga dipakai untuk bilangan. Oleh karena itu, tiap-tiap kata
mempunyai nilai bilangan dan setiap angka bisa merupakan suatu kode untuk kata
tertentu. Kaisar Nero, jika ditulis dalam bahasa Ibrani, berjumlah 666. Titus
merupakan pemecahan lain, dan kali ini dalam bahasa Yunani, dan kata ini
menunjuk kepada kaisar ketiga yang bernama Titus Domitian.

Penerapan

Berita dalam Wahyu sederhana: semua sejarah adalah 'Sejarah-Nya', sudah ditulis dan akan berakhir dengan penghakiman untuk seluruh dunia. Dan dalam terang pengetahuan ini Kristen harus mendapatkan penghiburan, terutama di saat-saat penganiayaan.

Tema-tema Kunci

1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.

2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?

3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?

4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.

5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.

Datanglah Tuhan Yesus!

Garis Besar Intisari: Wahyu (Pendahuluan Kitab) [1] PENDAHULUAN Wah 1:1-20 Wah 1:1-3Pengantar Wah 1:4-8Salam Wah 1:9-20Penglihatan yang pertama [2] TUJUH SURAT KEPADA TUJUH JEMAAT Wah 2:

[1] PENDAHULUAN Wah 1:1-20

Wah 1:1-3Pengantar
Wah 1:4-8Salam
Wah 1:9-20Penglihatan yang pertama

[2] TUJUH SURAT KEPADA TUJUH JEMAAT Wah 2:1-3:22

[3] PENGLIHATAN TENTANG SURGA Wah 4:1-11

[4] TUJUH METERAI Wah 5:1-8 :5

Wah 5:1-14Pendahuluan: kitab dan singa
Wah 6:1-17Enam meterai dibuka
Wah 7:1-17Pemeteraian simbolis orang-orang kudus
Wah 8:1-5Meterai ketujuh dibuka

[5] TUJUH SANGKAKALA Wah 8:6-11:19

Wah 8:6-9:21Enam sangkakala berbunyi
Wah 10:1-11:14Tujuh guruh dan dua saksi
Wah 11:15-19Sangkakala ketujuh

[6] TUJUH TANDA Wah 12:1-14:20

Wah 12:1-6Perempuan yang berselubungkan matahari
Wah 12:7-12Setan diusir
Wah 12:13-17Peperangan antara Setan dan Sang Putra
Wah 13:1-10Binatang yang keluar dari laut
Wah 13:11-18Binatang yang keluar dari bumi
Wah 14:1-5Penglihatan tentang Anak Domba
Wah 14:6-20Penglihatan tentang panen

[7] TUJUH CAWAN Wah 15:1-16:21

Wah 15:1-8Tujuh malaikat
Wah 16:1-21Tujuh cawan dan tujuh malapetaka

[8] PEMERINTAHAN DAN KEHANCURAN ANTI KRISTUS Wah 17:1-20:15

Wah 17:1-18Penghakiman atas pelacur
Wah 18:1-19:5Jatuhnya Babel
Wah 19:6-10Pernikahan Anak Domba
Wah 19:11-20:15Kemenangan Allah

[9] KOTA ALLAH Wah 21:1-22:5

Wah 21:1-4Pernyataan tentang kota itu
Wah 21:5-8Kemurnian kota itu
Wah 21:9-27Kesempurnaan kota itu
Wah 22:1-5Air kehidupan

[10] PENUTUP Wah 22:6-21

Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.39 detik
dipersembahkan oleh YLSA